Thursday, December 11, 2008

What is The Dilemma Between Love and Hatred?

saat pandangan terpancar dari dua insan yang masih buta, kita kadang menyadari adanya maksud dari pandangan atau tatapan sepasang bola mata...
sebuah benih cinta tertanam, terpahat dalam kata yang bernama 'hati'
situasi dimana keadaan ini mulai terpancar, mulai terlihat bagaimana bentuk dari suatu reaksi dua jiwa...
terpahat oleh waktu, terpancar karena suatu temaran cahaya cinta yang mulai tersadar keberadaannya...

cinta & benci...
saat cinta ada, kita selalu merasakan suatu getaran waktu yang bergulir begitu cepat...
mengatakan dan menganggap bahwa waktu tidak pernah adil untuk bisa membagi yang namanya bahagia dengan luka...
dua kata 'bahagia & luka' emang hanya setipis lembaran kertas, dimana suatu saat kita bisa tertawa riang gembira, dan suatu saat lagi kita bisa menangis sedu karena kebahagiaan itu mulai menghilang...
apa sih, cinta...? apa sih, benci...?
kenapa kedua kata-kata itu saling bertolak belakang tapi mereka saling dekat...?
apakah adil untuk dua jiwa merasakan perasaan yang begitu kontras dan sangat berbanding terbalik...?saat suatu waktu dan momentum itu datang, kita manusia kaum (adam & hawa) menginginkan adanya suatu sisi dari kebahagiaan yang ga pernah ilang, tapi kenyataannya, hal itu bisa terhapus dan tercoreng karena suatu rasa 'luka' yang menjadi awal mula hadirnya kata 'benci'...

terus, kenapa mesti ada cinta & mesti ada luka?
kenapa ga hadirin aja suatu rasa yang satu, dan ga ganda sifatnya.. gausa ada luka, dan gausa ada suka...
biar semua orang hidup masing-masing dan sendiri-sendiri.. biar semua orang ngerasa adil bahwa hidup adalah pilihannya, bukan pilihan yang dipengaruhi orang lain...
---> egoisme manusia ga pernah luput dari rasa puas... egoisme manusia ga pernah lupus dari hasrat untuk memilikki yang di anggap lebih...
egoisme manusia juga ga pernah luput dari rasa yang namanya penasaran...
Nabi Adam di pengaruhi syaitan untuk makan buah quldi (buah yang dilarang Allah untuk di makan), yang sebenarnya merupakan suatu rasa balas dendam syaitan untuk di posisikan lebih rendah dari manusia yang di bentuk dan terbuat dari tanah...

Syaitan sendiri menolak untuk menyembah Adam, karena Syaitan menganggap dirinya (yang terbuat dari api) lebih tinggi derajatnya daripada manusia (adam) yang terbuat dari tanah..
Allah pun mengutuk Syaitan untuk keluar dari Syurga Allah yang kekal dan abadi..

itulah keegoisan manusia.. sama dengan Syaitan...
kita, manusia ga pernah puas...
jadi, pada saat cinta datang, kita ga pernah merasa kita menghargai itu, kita cuma bisa merasa bangga atas diri kita karena di cintai... tapi apa cinta itu selamanya...?
Hablum Mina Naas, hanya bersifat sementara, sedangkan Hablum MinAllah sifatnya kekal dan abadi selamanya...
apa dengan kita merasa untuk tidak bisa kehilangan itu wujud dari suatu egoisme manusia...?
atau mungkin, bisa di katakan kita tidak mensyukuri pemberian Allah karena apa yang telah kita milikki, dan berusaha untuk kita tinggalkan...?

semua begitu tipis...
berbeda, tapi rancu..
hanya hati dan perasaan kita sendiri yang bisa menilai bagaimana suatu cinta dan benci bisa tercipta..
cuma, kadang kita ga bisa merasakan hal itu...
begitu rancu dan aneh untuk di bedakan...

No comments: